Ini dia beberapa puisi dari temen teman Bezper 2013 dalam rangka memperingati hari Pahlawan . Dan pahlawan di mata mereka pun berbeda-beda .
Soekarno
Oleh : Pras
Hari
telah mati
Eaktupun
tak lagi menepati janji
Kami
bangsa yang pasti mati
Di
genggaman orang-orang tak punya hati
Hai ! Kami bukan bangsa mati !
Kami punya harga diri lihat perlawanan kami
Tanggal 6 Juni
adalah anugrah dari sang illahi
Embun pagipun menyambut
Matahari
menandakan bangkitnya bangsa
Fajar di hari ini memberak tanpa ragu
Ini
dia “makna tangisan anak manusia”
Sebagaimana
biasanya ia tumbuh dan berkembang
Di
lingkungan yang membuatnya terangsang
untuk menang
Makanpun
jarang, waktu bersenang-senang seakan mengarang
Tetapi
jantung tak pernah berhenti bergenderang
Tanda
mulai perang
Kau lah putra sang fadjar
Pembebas belenggu bangsa dari kata mati
Biar darah dan keringat kami menjadi
bayaran
Kemerdekaan kami
Oleh
: N. Indah S.R. (Bzp’13)
Ia
berteriak
Ia
tersenyum Ia menangis
Dalam
derasnya hujan, teriknya matahari dan putaran badai
Terkadang,
airnya mengalir dikeningnya
Bercucuran
disetiap porinya
Terkadang
pula
Air
itu bersarang diujung matanya
Tetapi
tetesan itu jauh melewati lekukan wajahnya
Tetapi
tetesan itu berhenti di ujung wajahnya
Senyuman
itu seketika menghapus tetesannya
Namun
luka itu masih terasa perih di hatinya
Beban
itu masih terasa berat dipundaknya
Ia tertunduk diam
Batinnya
mulai bicara
Beradu,bergelut
Adakah
yang peduli tentang perasaannya?
Mereka
hanya memaki , melihat sebelah mata
Tak
tau rasanya dihina, dikucilkan ,berlari kesana kemari
Merayu
lelaki dijalanan
“mereka
tak tahu”
Perjuangannya
sungguh besar
Berjuang
demi sesuap nasi
Demi
orang-orang disekitrarnya, hidupnya
Ia pahlawan
yang selalu diHINA
Ketek Putih
Oleh : Jakaria Febrian (Bzp’13)
Hanya
seekor monyet putih
Jelek
rupanya, terkutuk wujudnya
Ditempat
yang terasingkan
Dia
bertahan hidup
Ditempat
terasingkan, dia mampu
Dikala dia dijauhkan
Dia buktikan
Betapa besarnya dia
Tanpanya suatu cinta sejati tak ada
Tanpanya juga berarti tanpa cerita
Sampah
Oleh : Abdullah Syukur
(Bzp’13)
Sampah,
sungguh aroma sampah
Tampak
tak indah
Melihatnya
saja aku gundah
Membuat
diriku dirinya penuh amarah
Tertutup
lalat, namun lain halnya lebah
Parah,
sungguh parah
Dengan
pakain tak berkerah
Dengan
kaki penuh darah dan nanah
Di
tengah terik kau tampak gerah
Air
keringat bercucuran sudah
Sapu
tangan terus kau perah
Melewati
keringnya aspal curah
Kau
hantui jajaran rumah
Tanpa
cukup kau terima upah
Namun
tetap kau jalani saja
Tanpa
ada keluh kesah
Seiring
waktu terus berputar
Kau
tampak begitu sabar
Jalani
hari lewati pasar
Tak
pernah kau gampang wajah gusar
Dengan
gerobakmu kau tak pernah gentar
Dengan
sapumu kau tampak kekar
Kau
pahlawanku yang pintar
Kaulah
pahlawanku yang tegar
Demi Kemerdekaan
Oleh :
Shabillah dan Qisti (Bzp’13)
Ada
satu cerita tentang masa lalu
Yang dulu selalu berjuang dan mengharumkan nama bangsa
Nama mereka sampai saat ini selalu teringat
Di memori akan sebuah kisah perjuangan
Dimana
harkat dan martabat bangsa dipertaruhkan
Satu kata yang akan selalu diingat akan perjuangannya
Yaitu demi Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan dibalas setan
Oleh
: Rizal Andina (Bzp’13)
Kutulis
semua kehidupan
Mengingatkanku
atas perlawanan
Mereka
yang lebih dahulu tiada
Meninggalkan
keabadian
Bahkan
kenyataan
Hanya
mengejar satu kata
Kata
sacral merubah segalanya
Kata
yang mampu menggetarkan dunia
Yang
membuat nyawapun berharga
Hanya
kata “merdeka”
Tapi
apa sekarang
Hanya
nikotin perusak yang meradang
Perjuangan
sudah terlupakan
Kasus
tikus putih yang terabadikan
Di
dalam semua bacaan
Pahlawan
hanya ungkapan
Bagi
mereka yang berjuang
Kisahnya
yang terabaikan
Dengan
dunia kehidupan
Dalam
cahaya yang terlupakan
Tumpahan
darah jaman dulu
Dibalas
nista sekarang
Dengan
hati para setan
Para
kerah putih menyesatkan
Perusak bangsaku
HARI PAHLAWAN
Oleh : Lila Oki Aridini (Bzp’13)
Suatu Hari yang semakin lama terasa semakin tak berarti
Suatu hari yang semakin lama semakin terlupakan
Suatu hari yang semakin lama dianggap tidak penting
Pahlawan…
Satu kata yang hanya ada dalam cerita
Cerita yang mengharumkan sebuah nama
Cerita tentang sebuah kebanggaan
Cerita yang sekarang hanya menjadi kenangan
Dan kemudian terlupakan
…………………………….
Oleh : Estri Puspitasari (Bzp’13)
Lebih dalam setiap senyum itu
Terdiam sendu dalam alunan gelap malammu
Dibalik senyummu teduhkanku
Terbayang kala waktu dulu
Ajarkan selalu kata tiara dalam hidup
Kekuatan kasihmu pulihkan jiwa yang gorah selalu
Dan berdiri tegak pada duniamu
Masih jelas kulihat pesonamu
Yang menemani dewasaku
“terimakasih ibu”
Wanita Hebat
Oleh : Ryan Munendita (Bzp’13)
Kelembutan dan kekuatan
Itulah yang kau berikan
Pagi buta kau terbangun siapkan segala keperluan
Siang hingga senja kau kais nafkah kehidupan
Kau masih habiskan waktu , untuk anak tercinta
Hai wanita hebat
Kasihmu selembut sutramu
Tenagamu bagai baja
Setelah apapun dirimu saat ini
Kau masih miliki cinta tuk anak-anakmu
Pahlawan
Oleh : Imam Brahmana (Bzp’13)
Hari kesepuluh ,Bulan kesebelas
Hanyalah sebuah ketetapan
Tapi dibalik itu semua
Hanya satu kata
“Pahlawan”
Perjuangan bertahun tahun
Hanya mendapat sebutan “Pahlawan”
Tak perlu berkata-kata, tapi perlakuan
Tak perlu janji-janji, tapi pembuktian
Sebagai “Pahlawan”
PERJUANGAN
PAHLAWAN
Oleh : Liya
Suryani (Bzp’13)
Dahulu merekalah orang-orang yang tak pantang menyerah
Dahulu merekalah orang-orang yang rela berkorban
Dahulu merekalah orang-orang yang memperjuangkan negeri
ini
Semangat mereka sangat membara demi kemerdrkaan negeri
ini
Nyawa adalah sebagai taruhan
Mereka tidak pernah takut dengan segala rintangan yang
menghalang
Asalkan negeri ini “Merdeka!”
Sekarang sudah merdeka
Tapi belum merdeka karena banyak rakyat sengsara
Sekarang sudah merdeka
Tapi belum merdeka karena kemiskinan dimana-mana
“!”
Oleh : Fitra S (Bzp’13)
Langkahnya selalu membuat bergetar
Dalam setiap benaknya, selalu ada kejutan
Kehadirannya membuat insane menjadi terdepan
Kini ia telah tiada
Banyak yang rindu akan kehangatannya
Ia adalah inspirasi tanpa duanya
Raga dan jiwanya mungkin menghilang
Tapi ia selalu menjadi kebanggaan
Semoga doa selalu terpanjatkan
Untuknya sang pahlawan
Yang terkenang dalam setiap hayat
Yang selalu membuatmu tersadar
dan selalu kau ingat dalam hatimu
PAHLAWAN
Oleh
: Khaznaul Azka (Bzp’13)
Sepuluh
November
Orang
orang mengenangmu
Sepuluh
November
Orang-orang
memujimu
Kebebasan
ada karena perjuangan
Rasa takut
Lelah
Sakit
Tak pernah hirau
Berani
Pantang menyerah
Rela berkorban
Itulah sifat
Negeri ini mencintaimu
Negeri ini menyayangimu
Kaulah pahlawan
Abadi sampai nanti
No comments:
Post a Comment
silahkan masukkan komentar. pesan, saran maupun kritik untuk BEZPER tercinta