1.7.11

Garis Tangannya



Tinggallah sendiri ia di dunia
Terkulai lemah di gurun nestapa
Gurun panas berselimut bara
Hangus membakar seisi tubuhnya

Dia tak mampu berdiri
Hanya dapat minum ludah sendiri
Tak kuasa berteriak
Hanya bisa merintih perih
Menangisi nasibnya sendiri

Sekisah nasib
Yang tergilas roda-roda dan jeruji
Roda-jeruji yang terlampau simetri
Yang kokoh menentang toleransi
roda-roda dan jerujinya sendiri

Roda yang merampas nyawanya
Nyawa yang lelap bersemayam
Semayam ia di sebuah rumah
Rumah tua di persimpang jalan
Rumah yang hangat
Yang teduh dan bersahaja
Yang syarat banyak cinta

Maka hilanglah ia
Harus beranjak dari rumah tua
Hingga matilah ia
Padahal raga tak hilang nyawa

Roda-roda
Jeruji-jeruji
Adalah ia
Adalah nasibnya
Yang terlanjur tertulis
Di setiap garis, di tanganya

060511
Shabrina Sasianti

No comments:

Post a Comment

silahkan masukkan komentar. pesan, saran maupun kritik untuk BEZPER tercinta