Teriakan Yang Tak Terdengar
oleh : I Nyoman Adhi Wardana
Kami disini.... ditengah-tengah hujan tegak berdiri
Menangus didepan mwsin-mesin itu
Mesin yang mencabut kami, dari tempat kami tinggal
Tempat kami mendapatkan kehagatan dan sendau gurau
Sawah dan ladang kami menjadi beban
Rumah kami menjadi apron
Tempat kami mencari makan hilang
Rumah kami berlindung hancur....
Hancur dan hilang seperti perasaan yang Mulia
Yang sudah tidak dapat merasa
Bukan kami tidak melawan
Bukan kami tidak berteriak
Tetapi mungkin telinga yang Mulia
Sudah tidak dapat mendengar suara kami
Orang miskin yang dinistakan dunia
Kemana kami akan pergi
Kemana kami harus berlindung
Ketika yang Mulia tidak dapat melindung
Apakah pembangunan ini harus mengesampingkan
Hak-hak kami?
Sebuah Pena Keadilan
Oleh : Farhah Maulydya
Dipagi yang tak biasa
Rintihan anak kecil terdengar dipinggir keramaian kota
Bayi-bayi menangis kehausan
Para pekerja berlalu-lalang diperjalanan
Ohh... Aku kira, aku tersesat
Aku berjalan tapi mataku terpaku diam
Dikanan-kiri jalan tak kulihat adanya keadilan
Anak kecil berpakaian tak layak, mereka dipekerjakan diusia yang tak pantas
Ohh... Aku menangis, hatiku sangat tergetar
Mereka seharusnya berpakaian sepertiku
Mereka seharusnya membawa pena dan kertas
Mereka seharusnya bida mendapatkan ilmu yang layak
Lalu lalang kota yang katanya nan indah
Di waktu yang bersamaan, ku termenung
memikirkan dimana letak keadilan berada?
keadilan, keadilan dan keadilan
No comments:
Post a Comment
silahkan masukkan komentar. pesan, saran maupun kritik untuk BEZPER tercinta