Oleh : ASAL 2014/2015
Panggung menunjukan latar kebun dengan pepohonan yang rimbun tempat
bermain anak-anak. suasana tenang, sunyi senyap, mistis
Fade in 3 orang anak (bermain Cublak-cublak suweng)
Fade in wewe Gombel (misterius)
1 bar lagu cublak-cublak suweng selesai, wewe Gombel fade out
Anak 1 : Ihh kamu curang masa
masa kerikilnya ada dua? Gantian kamu yang jadi sekarang!
Anak 2 : iya deh
Laras : teman-teman udahan yuk, hari ludah gelap, aku takut dimari bapak
lagi!
Anak 1 : oiya! Yaudah pulang yuk kasihan Bapaknya
laras kan galak
Anak 2 : yuk, tapi jangan
lupa bersihin dulu mainan kita.
Fade in Bapak, anak1 anak2 fade out
Bapak : Larasssss (teriak)
Bapak : sini kamu (menjewer laras)
Bapak & laras Freeze. Fade
in kontemporer menggambarkan kekerasan bapak terhadap laras. Fade in ada Gomel
(menyaksikan kekerasan yang dialami laras)
Fade out kontemporer &
wewe. Freeze selesai
Bapak : bandel kamu ya!
Laras : aku gak bandel ya pak
Bapak : ditiggal pergi, main
melulu.
Laras : tapi tadi laras sudah
mau pulang....
Bapak
: (memotong dialog laras) Bapak kan
sudah bilang sebelum petang sudah dirumah (menampar laras)
Laras : ampun pak, maafin
laras pak,
Bapak : (melempar uang ke
laras) beli minyak sana. Setir dirumah habis.
Laras : Tapi pak laras takut
Bapak : hallahhh gak sak
cengeng kamu
Fede out bapak. Wewe Fade in
laras berjalan sendirian, muncul sosok wewe, laras ketakutan dan
pingsan, wewe Gombel mengemban laras dan membawanya ke bawah pohon rindang
(sisi kiri pangung). Wewe mengelus-elus rambut laras, dan memerhatikan
memar-memar pada tubuhnya.
Fade in bapak dan warga (dari sisi panggung kanan mencari-cari
laras)
Bapak : Larasss
Warga 1: laras
Warga2: dimana kamu nak?
Freeze
Fade in pembaca Puisi
(Karya : Ahmad Mafrukhi)
(SISI LAIN) MITOS WEWE GOMBEL
Senja tiba lalu tenggelam
Kegelapan kini datang menyelimuti
Menutup tubuhmu yang tak berbentuk
Menggondol anak orang dan menghilang
Sang bapak mencari-cari
Tetapi dalam hati memakai
“dasar anak tidak tahu diuntung
Awas saja kalau ketemu, tak akan kuampuni”
Hahaha
Aku tak mengerti dengan mereka
Yang dikaruniai buah hati
Yang cantik nan suci
Tapi tak kau jaga sepenuh hati
Lalu apa salahnya si buruk rupa
yang hendak menjaga
Toh fisik tak menjadi alasan
Yang penting kasih sayang
Hemh hahaha
Tapi ini hanyalah sebuah cerita
Cerita masa lalu yang berlebih
Yang bahkan akupun tak tahu
Karena ini adalah MITOS
(suara petir)
Lampu mati
No comments:
Post a Comment
silahkan masukkan komentar. pesan, saran maupun kritik untuk BEZPER tercinta