“cabang seni yang membentuk karya
seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan.”
Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis,
bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
SENI RUPA TRADISIONAL
“Seni
tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam
suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu”
Ciri-ciri
* Penciptaannya
selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa
aktivitas religius maupun seremonial/istanasentris.
* Terikat dengan pakem-pakem tertentu.
SENI RUPA MODERN
“Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak
terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah
filosofi dan aliran-aliran seni rupa.”
Ciri-ciri
* Konsep
penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran
visualisasinya tidak terbatas.
* Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
Seniman : Raden Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah,
Wakidi, Wahid Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Soedjojono, Ramli, Abdul Salam,
Otto Jaya S, Tutur, dan Emira Sunarsa.
SENI RUPA KONTEMPORER
“Seni Kontemporer adalah salah satu cabang
seni yang terpengaruh dampak modernisasi “
Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih
tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini.
Ciri-ciri
* Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan
berkembang sesuai zaman.
* Tidak adanya sekat
antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis,
patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.
Contoh : Karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.
Seniman : Gregorius Sidharta, Christo, dan Saptoadi
Nugroho.
thank's artikelnya..
ReplyDeletewww.kiostiket.com