Karya : Zila asal Calya
Sejak bahagianya terkutuk peluk
Atmanya tak lagi terbit
Dahaganya gersang bahunya tertekuk
Semua rasa kini hanya bersisa pahit
Bermandikan kelabu di ujung pagi
Mataharinya tak kunjung bersemi
Berlutut masygul akan segala pinta
Mencabar harsa yang hirap terbelangga
Sejak bahagianya terkutuk peluk
Segala camar enggan betanggar
Hanya derapan langkah yang bergegas
di jalan penuh cemas
Sejak bahagianya terkutuk peluk
Semua tawa berganti derai tuba
Aku Tidak Apa-apa
Karya : Nur Yahya Himi'ana
Aku tidak apa-apa
Meski kini ragaku kau cekik tak berdaya
Kau kurung dalam jeruji kasat mata
Terjerat oleh rantai putus asa
Tertancap kata tajam bak pedang yang kau keluarkan begitu saja
Kudengar cinta itu sakral
Bukan sembarang asal
Hubungan ini harusnya timbal balik
Tapi selama ini hanya dari satu titik
Aku tidak apa-apa
Sebab mengekang dan dikekang sekarang perkara biasa
Mengalah juga menjadi prioritas utama
Tak peduli seberapa egois dan muluk hasratmu berdahaga
Sumpah manismu ternyata bualan belaka
Ironinya aku tetap tersipu kala mendengarnya
Bohongmu semakin terpampang nyata
Bilangmu demi kebaikan kita bersama
Ucapmu atas nama cinta
Padahal hanya kegandrunganmu saja yang tak biasa
Aku selalu tergugah untuk mengakhiri semua
Namun, masih kupercaya
Kau dapat berpulang seperti sedia kala